Suara.com - Keputusan Kaesang pangarep bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) cukup mengagetkan publik. Sebab Kaesang diketahui merupakan putra bungsu dari Prisiden Joko Widodo atau Jokowi yang merupakan kader PDI Perjuangan.
Karena itulah awalnya banyak yang mengira Kaesang juga akan berlabuh di PDIP, seperti kakaknya Gibran Rakabuming. Namun Kaesang memilih menjadi kader PSI dan telah menerima kartu tanda anggota dari DPP PSI pada Sabtu (23/9/2023) lalu.
Menurut Kaesang, PSI merupakan partai bagus yang diisi oleh anak-anam muda berintegritas. Ia juga memandang bahwa kader PSI yang didominasi anak muda memiliki semangat untuk membawa Indonesia lebih maju. Kekurangannya, kata Kaesang, hanyalah PSI belum bisa menembus Senayan.
Terlepas dari itu, trrnyata perbedaan pilihan politik antara ayah dan anak di Indonesia bukan hanya Kaesang dengan Jokowi. Dalam rentang sejarah perpolitikan Indonesia, pernah ada pasangan ayah dan anak lainnya yang berlabuh di dua partai politik yang berbeda.
Baca Juga: Kaesang Pilih PSI, Politisi PDIP Langsung Ungkit Jasa Partai: Kita Sudah Berikan Segalanya untuk Keluarga Jokowi
Siapa sajakah mereka? Berikut ulasannya.
Mumtaz Rais dan Amien Rais
Awalnya Amien Rais merupakan pendiri dari Partai Amanat Nasional (PAN) pasca reformasi Indonesia pada 1998 lalu.
Jejaknya lalu diikuti dengan salah satu anaknya, yakni Mumtaz Rais yang turun bergabung dengan PAN hingga kini.
Namun akhirnya Amien Rais hengkang dari PAN dan mendirikan partai baru yakni Partai Ummat pada 2021. Sementara Mumtas Rais tetap bertahan di PAN.
Baca Juga: Gibran Pelit Bicara Saat Ditodong Soal Kaesang Jadi Ketum PSI
Rizki dan Dimyati Natakusumah
Rizki dikenal sebagai salah satu politisi dari Partai Demokrat. Kini ia juga menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2019-2024.
Namun jalan politik yang ia pilih berbeda dengan sang ayah Achmad Dimyati Natakusumah yang merupakan salah satu kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan duduk di Komisi III DPR RI.
Sebelum bergabung dengan PKS, Dimyati merupakan kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan sempat menjabat sebagai Sekjen PPP kubu Djan Faridz.
Karena lebih dulu dikenal sebagai politikus PPP, Dimyati sempat kesulitan meraup suara di PKS, karena orang-orang lebih mengenalnya sebagai kader partai berlambang Kakbah itu.
Soeharto dan anak-anaknya
Presiden ke-2 Indonesia, Soeharto merupakan salah dari pendiri Golongan Karya (Golkar) yang merupakan cikal bakal Partai Golkar saat ini.
Meski tak pernah menjadi Ketua Golkar, Soeharto berhasil melanggengkan kekuasaannya sebagai presiden Indonesia selama 32 tahun.
Anak-anak Soeharto beberapa juga ada yang ikut aktif berpolitik. Di antaranya Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto dan Siti Hediati atau Titiek Soeharto.
Tommy Soeharto pernah bergabung dengan Partai Golkar, namun kini justru merapat ke Partai Swara Indonesia (Parsindo).
Ia juga pernah mendirikan Partai Berkarya, namun kepengurusannya pecah dan kini legitimasi Partai Berkarya dipegang oleh Muchdi PR.
Sementara Titiek Soeharto kini bergabung dengan Partai Gerindra dan memperebutkan kursi DPR RI dari Dapil DI Yogyakarta.
Kontributor : Damayanti Kahyangan
Jakarta, CNBC Indonesia - Putra Bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep telah bergabung menjadi kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Hal ini cukup mengejutkan publik, mengingat ayahnya bukanlah seorang kader PSI, melainkan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Kaesang sendiri mendaftar ke PSI sekira satu minggu lalu. Namun penyerahkan KTA baru dilakukan pada Sabtu (23/9/2023), usai PSI mengunggah video sosok pria yang disebut mawar. DPP PSI secara simbolis menyerahkan Friendship Card atau Kartu Tanda Anggota (KTA) PSI di kediaman Kaesang di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.
Sebagai catatan, jejak yang ditempuh Kaesang ini berbeda dengan ayahnya Jokowi yang memantapkan hati bergabung PDI-P 2004 silam. Setahun setelahnya Jokowi maju sebagai Walikota Solo tahun 2005 bersama FX Hadi Rudyatmo.
Kaesang mengungkapkan alasan dirinya bergabung dengan partai tersebut karena memiliki kesamaan visi dan misi.
"Kami kebetulan punya kesamaan dan keinginan, kami ingin anak-anak muda bisa lebih terlibat di sektor publik," kata Kaesang mengutip detikJateng, Sabtu (23/9/2023).
Menurutnya, Ia ingin anak muda menjadi objek yang aktif dalam pemilihan umum yang akan diselenggarakan tahun 2024 mendatang. Kaesang mengungkapkan, pemilu juga menyangkut masa depan anak muda Indonesia.
"Apalagi di Pemilu, anak muda dijadikan sebagai objek pasif, kita mau mereka jadi objek aktif. Mau gimanapun masa depan Indonesia itu untuk anak muda Indonesia," tuturnya.
"Saya lihat PSI partai yang bagus, diisi oleh anak-anak muda yang berintegritas, punya kompetensi juga. Yang terpenting mereka punya semangat untuk mebuat Indonesia jauh lebih baik. Cuma sayangnya mereka nggak masuk Senayan," ujarnya
Menanggapi perbedaan partai antara ayah dan anak, dilansir dari CNN Indonesia, Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Partai Djarot Saiful Hidayat menjelaskan aturan di internal partainya soal larangan keluarga inti kader berbeda partai.
Menurutnya, keluarga inti termasuk suami/istri maupun anak yang masih dalam tanggungan. Sementara itu, Djarot menilai Kaesang bukan lagi merupakan anak dalam tanggungan sehingga pihaknya tidak akan melarang jika Kaesang bergabung dengan partai lain.
Bukan hanya Kaesang dan Jokowi yang mengemban partai yang berbeda, namun pasangan ayah dan anak berikut ini juga memilih jalan politik yang berbeda.
Fathan dan Tifatul Sembiring
Anggota DPR fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Tifatul Sembiring bersama dengan anaknya yakni Fathan Sembiring pernah berada di partai yang sama. Namun per Januari 2022, Fathan memutuskan untuk mengundurkan diri dari PKS.
Kisruh antar ayah dan anak ini muncul saat Tifatul bicara soal polemik 'jin buang anak' dan kemudian mengklarifikasi pernyataannya. Meski sudah mengklarifikasi, pernyataan awal Tifatul tetap mendapat kritik keras dari anaknya sendiri, Fathan Sembiring.
Kritik itu dilontarkan Fathan melalui status Facebooknya. Dia meminta ayahnya diam dan tidak membuat keisengan-keisengan.
Dilansir dari detik.com, dia mengatakan lontaran-lontaran seperti 'jin buang anak' memang tak jadi masalah di era generasi ayahnya. Namun, menurutnya, Tifatul lupa bahwa sekarang sudah berbeda zaman.
Mumtaz dan Amien Rais
Mumtaz Rais yang merupakan politikus Partai Amanat Nasional (PAN) dan anak dari Amien Rais yang merupakan pendiri Partai Ummat memilih kendaraan politik yang berbeda. Meskipun sebelumnya, Amien Rais merupakan politisi dari PAN bahkan memegang posisi strategis di PAN.
Amien Rais pada akhirnya keluar dari PAN dan mendirikan partai Ummat pada 2021. Kendati demikian, Mumtaz tetap tercatat sebagai politisi PAN, bahkan sempat berkantor di Senayan periode 2009-2014. Kini, Mumtaz menjabat sebagai salah satu ketua DPP PAN.
Rizki dan Dimyati Natakusumah
Rizki merupakan politisi dari Partai Demokrat dan menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2019-2024 ini juga anak dari politisi Achmad Dimyati Natakusumah yang merupakan anggota komisi III DPR RI dari fraksi PKS.
Sebelum berlabuh ke PKS, Dimyati sempat menjadi politisi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan menjabat sebagai sekjen kubu Djan Faridz. Bahkan pada saat itu, ia mengalami kesulitan meraup suara di PKS lantaran orang-orang sudah mengenalnya sebagai kader PPP.
Presiden Soeharto, Tommy Soeharto, dan Titiek Soeharto
Suharto yang merupakan Presiden Indonesia ke-2 adalah salah satu pendiri dari Partai Golongan Karya (Golkar). Ia bersama dengan Suhardiman mendirikan Golkar pada 20 Oktober 1964. Bersama dengan partai ini, Presiden Soeharto melanggengkan kekuasaannya selama 32 tahun pada masa pemerintahan orde baru. Kendati demikian, Soeharto tidak pernah menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
Tommy Soeharto yang merupakan anak dari Presiden Soeharto justru merapat ke Partai Swara Indonesia (Parsindo). Tommy Soeharto diketahui kehilangan Partai Berkarya. Kepengurusan Partai Berkarya pecah dan legitimasinya kini dikantongi oleh Muchdi PR.
Namun, ternyata asa politik Tommy tak pupus. Tommy merapat ke Parsindo yang kini dipimpin Jusuf Rizal, Presiden LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRA)
Sementara Siti Hediati Soeharto alias Titiek Soeharto kembali bertarung memperebutkan kursi DPR RI lewat Partai Gerindra. Ia tercatat sebagai bakal caleg Partai Gerindra untuk Dapil DI Yogyakarta.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Jakarta, CNBC Indonesia - Putra Bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep telah bergabung menjadi kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Hal ini cukup mengejutkan publik, mengingat ayahnya bukanlah seorang kader PSI, melainkan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Kaesang sendiri mendaftar ke PSI sekira satu minggu lalu. Namun penyerahkan KTA baru dilakukan pada Sabtu (23/9/2023), usai PSI mengunggah video sosok pria yang disebut mawar. DPP PSI secara simbolis menyerahkan Friendship Card atau Kartu Tanda Anggota (KTA) PSI di kediaman Kaesang di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.
Sebagai catatan, jejak yang ditempuh Kaesang ini berbeda dengan ayahnya Jokowi yang memantapkan hati bergabung PDI-P 2004 silam. Setahun setelahnya Jokowi maju sebagai Walikota Solo tahun 2005 bersama FX Hadi Rudyatmo.
Kaesang mengungkapkan alasan dirinya bergabung dengan partai tersebut karena memiliki kesamaan visi dan misi.
"Kami kebetulan punya kesamaan dan keinginan, kami ingin anak-anak muda bisa lebih terlibat di sektor publik," kata Kaesang mengutip detikJateng, Sabtu (23/9/2023).
Menurutnya, Ia ingin anak muda menjadi objek yang aktif dalam pemilihan umum yang akan diselenggarakan tahun 2024 mendatang. Kaesang mengungkapkan, pemilu juga menyangkut masa depan anak muda Indonesia.
"Apalagi di Pemilu, anak muda dijadikan sebagai objek pasif, kita mau mereka jadi objek aktif. Mau gimanapun masa depan Indonesia itu untuk anak muda Indonesia," tuturnya.
"Saya lihat PSI partai yang bagus, diisi oleh anak-anak muda yang berintegritas, punya kompetensi juga. Yang terpenting mereka punya semangat untuk mebuat Indonesia jauh lebih baik. Cuma sayangnya mereka nggak masuk Senayan," ujarnya
Menanggapi perbedaan partai antara ayah dan anak, dilansir dari CNN Indonesia, Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Partai Djarot Saiful Hidayat menjelaskan aturan di internal partainya soal larangan keluarga inti kader berbeda partai.
Menurutnya, keluarga inti termasuk suami/istri maupun anak yang masih dalam tanggungan. Sementara itu, Djarot menilai Kaesang bukan lagi merupakan anak dalam tanggungan sehingga pihaknya tidak akan melarang jika Kaesang bergabung dengan partai lain.
Bukan hanya Kaesang dan Jokowi yang mengemban partai yang berbeda, namun pasangan ayah dan anak berikut ini juga memilih jalan politik yang berbeda.
Fathan dan Tifatul Sembiring
Anggota DPR fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Tifatul Sembiring bersama dengan anaknya yakni Fathan Sembiring pernah berada di partai yang sama. Namun per Januari 2022, Fathan memutuskan untuk mengundurkan diri dari PKS.
Kisruh antar ayah dan anak ini muncul saat Tifatul bicara soal polemik 'jin buang anak' dan kemudian mengklarifikasi pernyataannya. Meski sudah mengklarifikasi, pernyataan awal Tifatul tetap mendapat kritik keras dari anaknya sendiri, Fathan Sembiring.
Kritik itu dilontarkan Fathan melalui status Facebooknya. Dia meminta ayahnya diam dan tidak membuat keisengan-keisengan.
Dilansir dari detik.com, dia mengatakan lontaran-lontaran seperti 'jin buang anak' memang tak jadi masalah di era generasi ayahnya. Namun, menurutnya, Tifatul lupa bahwa sekarang sudah berbeda zaman.
Mumtaz dan Amien Rais
Mumtaz Rais yang merupakan politikus Partai Amanat Nasional (PAN) dan anak dari Amien Rais yang merupakan pendiri Partai Ummat memilih kendaraan politik yang berbeda. Meskipun sebelumnya, Amien Rais merupakan politisi dari PAN bahkan memegang posisi strategis di PAN.
Amien Rais pada akhirnya keluar dari PAN dan mendirikan partai Ummat pada 2021. Kendati demikian, Mumtaz tetap tercatat sebagai politisi PAN, bahkan sempat berkantor di Senayan periode 2009-2014. Kini, Mumtaz menjabat sebagai salah satu ketua DPP PAN.
Rizki dan Dimyati Natakusumah
Rizki merupakan politisi dari Partai Demokrat dan menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2019-2024 ini juga anak dari politisi Achmad Dimyati Natakusumah yang merupakan anggota komisi III DPR RI dari fraksi PKS.
Sebelum berlabuh ke PKS, Dimyati sempat menjadi politisi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan menjabat sebagai sekjen kubu Djan Faridz. Bahkan pada saat itu, ia mengalami kesulitan meraup suara di PKS lantaran orang-orang sudah mengenalnya sebagai kader PPP.
Presiden Soeharto, Tommy Soeharto, dan Titiek Soeharto
Suharto yang merupakan Presiden Indonesia ke-2 adalah salah satu pendiri dari Partai Golongan Karya (Golkar). Ia bersama dengan Suhardiman mendirikan Golkar pada 20 Oktober 1964. Bersama dengan partai ini, Presiden Soeharto melanggengkan kekuasaannya selama 32 tahun pada masa pemerintahan orde baru. Kendati demikian, Soeharto tidak pernah menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
Tommy Soeharto yang merupakan anak dari Presiden Soeharto justru merapat ke Partai Swara Indonesia (Parsindo). Tommy Soeharto diketahui kehilangan Partai Berkarya. Kepengurusan Partai Berkarya pecah dan legitimasinya kini dikantongi oleh Muchdi PR.
Namun, ternyata asa politik Tommy tak pupus. Tommy merapat ke Parsindo yang kini dipimpin Jusuf Rizal, Presiden LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRA)
Sementara Siti Hediati Soeharto alias Titiek Soeharto kembali bertarung memperebutkan kursi DPR RI lewat Partai Gerindra. Ia tercatat sebagai bakal caleg Partai Gerindra untuk Dapil DI Yogyakarta.
CNBC INDONESIA RESEARCH
TEMPO.CO, Jakarta - Sosok T diungkap oleh Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani dalam acara pengukuhan komunitas pekerja migran di Medan, Sumatera Utara, pada Selasa, 16 Juli 2024. Atas ucapannya itu, Benny kemudian diperiksa oleh Bareskrim Polri pada Senin, 5 Agustus 2024.
Usai pemeriksaan selama sekitar 8 jam, Benny juga belum mau mengungkap siapa inisial T yang dimaksud. Ditanya apakah sosok T tersebut adalah Tommy Hermawan Lo putra dari Jerry Hermawan Lo, Benny hanya tersenyum sambil berjalan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Djuhandhani Rahardjo Puro membantah Tommy Hermawan Lo adalah sosok T yang disebut Benny Rhamdani sebagai pengendali judi online. "Enggak benar (Tommy Hermawan Lo), karena memang yang bersangkutan (Kepala BP2MI), yang menyampaikan inisial T itu ternyata juga enggak ada," ujar Djuhandani saat ditemui di Bareskrim Polri, pada Senin, 5 Agustus 2024.
Lantas, siapa sebenarnya Tommy Hermawan Lo?
Tommy Hermawan Lo merupakan anak dari pengusaha properti kelas kakap di Indonesia, Jerry Hermawan Lo. Tommy adalah seorang pengusaha muda Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Komisaris PT Kontek Aja, sebuah perusahaan di bawah naungan JHL Group.
Adapun JHL Group adalah perusahaan yang didirikan ayah Tommy, Jerry Hermawan Lo, yang juga menjabat sebagai pemiliknya. JHL Group merupakan perusahaan nasional yang menjadi perusahaan induk dari berbagai lini bisnis. Mulai dari perhotelan, pertambangan, gaya hidup, kebugaran, otomotif, dan media.
Selain menjabat sebagai Komisaris PT Kontek Aja, Tommy juga menjadi pemilik dari klub Dewa United. Ini merupakan klub yang mewadahi tiga cabang olahraga populer di Indonesia, yakni sepak bola, basket, dan Esport.
Untuk cabang sepak bola, pada awalnya klub ini bernama Martapura Dewa United. Namun, Tommy menggantinya menjadi Dewa United setelah mengakuisisi klub tersebut.
Setelah itu, Tommy pun melebarkan sayapnya dengan memperkenalkan klub basket bernama Dewa United Banten dan klub Esport, Dewa United Morpheus. Esport Dewa United ini menaungi berbagai cabang Esport, mulai dari PUBG Mobile, MPL, Free Fire, PES 2021, MDL, dan Counter Strike 2.
Untuk mendukung perkembangan klub-klub olahraganya, Tommy telah membangun pusat pelatihan di Pagedangan, Tangerang dan Megamendung Bogor. Pusat pelatihan ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung yang memadai guna meningkatkan performa para atlet di klub Dewa United tersebut. Ini juga menjadi tanda keseriusan dan komitmen Tommy untuk memajukan olahraga Tanah Air.
Kiprah Tommy di dunia olahraga juga ditunjukannya dengan menjadi pengurus di National Olympic Committee (NOC) Indonesia. Di organisasi tersebut, Tommy dipercaya untuk menjabat sebagai Bendahara di bawah pimpinan Ketua Raja Sapta Oktohari.
Adapun NOC Indonesia adalah sebuah organisasi nasional non-profit yang melaksanakan keikutsertaan Indonesia dalam pekan olahraga internasional. Terbentuk sejak 1 Januari 1952, NOC Indonesia sebelumnya merupakan bagian dari fungsi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pekan dan Kejuaraan Olahraga, NOC Indonesia lalu berdiri secara independen dan kemudian bergabung menjadi anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC) pada tanggal 11 Maret 1952.
Artikel ini dikoreksi pada Rabu, 14 Agustus 2024 pukul 16.20 WIB untuk menghilangkan soal podcast Alvin Lim dari LQ Law Firm yang sebenarnya tidak ada hubungan dengan Tommy Hermawan Lo. Kami mohon maaf atas kekeliruan ini.
Tommy Hilfiger je jeden z najžiadanejších amerických módnych návrhárov. Vlnu nevídaného záujmu o výrobky tejto značky spustil hlavne u mladých černochov, ktorých dovtedy špičkový módny dizajnéri nedokázali ovplyvniť, Snoop Doggy Dogg, keď sa v marci 1994 objavil v televíznom programe Saturday Night Live v obrovskom svetri od Tommyho Hilfigera. Hilfiger zvýšili zisk z predaja o 90 miliónov dolárov a v tom istom roku dostal cenu Pánsky dizajnér roka, presadzujúc myšlienku, že nové štýly sa rodia na ulici a nie v dizajnérskych štúdiách odtrhnutých od reality. Nebolo však vždy tak. Hilfiger sa narodil v malom mestečku Elmira v štáte New York 24. marca 1951 ako syn klenotníka a zdravotnej sestry. V mladosti sa mu veľmi nedarilo a koncom šesťdesiatych rokov si nechal narásť vlasy a venoval sa rokenrolu. Vtedy jeho otec dospel k názoru, že z jeho syna nikdy nič poriadne nebude. Práve toto ho motivovalo, aby v roku 1969 vzal svoje úspory, odcestoval do New Yorku kde nakúpil dvadsať kusov zvonových džínsov, aké v obchodoch v malej Elmire nebolo dostať a predal ich priateľom doma. V poslednom ročníku strednej školy potom zúročil zisk z tohto obchodu a otvoril obchod s odevmi, ktorý sa volal People´s place. Klientelu tvorili ľudia hnutia hippies. Zisky rástli a tak ani nie 25-ročný Tommy onedlho vlastnil desať obchodov v štáte New York. Hilfigerove návrhárske začiatky prišli hlavne kvôli tomu, že u výrobcov nenachádzal tie správne modely pre svojich zákazníkov. Jeho kresby sa mu podarilo presadiť aj do výroby. V tých rokoch však dostala kreativita prednosť pred biznisom, čo sa odzrkadlilo v bankrote People´s place v roku 1977. Tommy sa spolu s kreatívnou riaditeľkou jeho obchodu v Ithace Susanou Cirona presťahoval do New York City a v roku 1980 sa s ňou aj oženil. Obaja potom krátko pracovali ako návrhári džínsov pre firmu Jordache.
V roku 1984 zakladá Tommy novú firmu s názvom – Tommy Hilfiger Corporation. Ako každá menšia firma tak aj on hľadal pomoc veľkých hráčov. To sa mu podarilo v roku 1992, keď s podporou Murjani Group uviedol na svetlo sveta svoju prvú pánsku kolekciu. Prvý významný míľník dosiahla firma v roku 2004, keď dosiahli počet 5400 zamestnancov a zarobila astronomickú sumu 1,4 miliárd eur. Ten istý rok dosiahol Hilfiger aj svoj osobný úspech, stal sa návrhárom roka. Prvé známe meno, ktoré sa spojilo s touto luxusnou značkou bola speváčka Aaliyah. Stala sa tvárou prehliadky na Jamajke. Tommy Hilfiger je známa americká značka s 20.ročnou tradíciou, ktorá vyjadruje luxus, kvalitu a hlavne pohodlnosť. Je vyhľadávaným módnym artiklom na celom svete. Nájdu sa v nej páni aj dámy rôznej vekovej kategórie, ako aj deti. Ponúka nielen športovo-elegantné oblečenie, ale aj rôzne doplnky ako topánky, kabelky, parfémy a pod.
Pada era kekuasaan Orde Baru, Partai Golkar mendominasi dengan kemenangan mutlak sepanjang era tersebut. Namun setelah runtuhnya kekuasaan tersebut pasca gelombang reformasi perolehan suara partai ini cenderung tergerus. Pada Pemilu 1971 merupakan kemenangan Partai Golkar yang menjadi langkah awal bagaimana partai ini medominasi hasil pemilu serta berlanjut pada lima pemilu selanjutnya di era Orde Baru.
Kemenangan dalam lima pemilu ini karena adanya dukungan oleh tiga pilar utama, yakni militer, birokrasi, dan teknokrat. Kondisi tersebut menjadikan Golkar sebagai The Ruling Party, pada Pemulu 1977 Golkar memperoleh 62,1 persen suara, Pemilu 1982 meraih 63,9 persen suara, Pemilu 1987 mencapai 73,1 persen serta Pemilu 1992 meraih 68,1 persen. Partai Golkar saat dibawah kepemimpinan Harmoko yang merupakan tokoh sipil pertama memperoleh suara tertinggi sepanjang pemilu. Pada Pemilu 1997, Golkar memperoleh 74,5 persen suara, bahkan di beberapa wilayah luar Jawa perolehan suara mencapai 90 persen.
Pada babak baru Partai Golkar setelah era Orde Baru banyak pihak yang memprediksi partai ini akan habis bersama masa tersebut karena Golkar berdiri atas kekuasaan Soeharto saat itu. Namun hingga saat ini terbukti partai ini mampu bertahan sebagai salah satu partai besar. Terbukti setelah era reformasi pada Pemilu 1999 partai ini berada diurutan kedua setelah PDI Perjuangan dengan perolehan suara 22,4 persen. Umar Ibnu Alkhatab (dalam Partai Politik 1999-2019: Konsentrasi dan Dekonsentrasi Kuasa, Penerbit Buku Kompas, 2016 halaman 125) menjelaskan bahwa bertahannya Golkar di Pemilu 1999 tidak lepas dari pembaruan yang dilakukan Golkar dengan paradigma baru, yaitu menciptakan kultur politik baru yang demokratis dan egaliter dengan berupaya memutus hubungan dengan sejarah gelap pada era Orde Baru.
Wilayah-wilayah yang menyumbang suara Partai Golkar pada Pemilu 1999, yakni Jawa, Sumatera, Nusa Tenggara, dan Sulawesi. Provinsi Sulawesi Selatan merupakan daerah luar Jawa dengan sumbangan suara terbanyak sebesar 2,4 juta, setelah itu Jawa Barat dengan sumbangan suara 5,4 juta dan Jawa Timur 2,5 juta suara. Di Pulau Sumatera, pada wilayah Provinsi Sumatera Utara menjadi penyumbang terbesar yakni sebanyak 1,1 juta suara.
Pada Pemilu 1999 mulai terjadi perubahan politik dan konflik di dalam tubuh partai ini. Perpecahan yang terjadi yakni satu per satu kadernya memisahkan diri dan membentuk parpol baru seperti Partai Keadilan dan Persatuan (PKP), Partai MKGR, Partai Karya Peduli Bangsa, serta Partai Patriot Pancasila. Terdapat tiga parpol yang pendirinya merupakan mantah elite partai Golkar, yakni Partai Nasdem, Hanura, serta Gerindra.
Pada Pemilu 2004, konsolidasi dan repoisi Golkar dengan paradigma baru berhasil mengembalikan kemenangan Golkar. Walaupun perolehan suara partai ini menurun menjadi 21,6 persen, namun penguasaan wilayah oleh Partai Golkar lebih luas cakupannya dibandingkan PDI Perjuangan. Sebanyak 27 provinsi dari 33 provinsi yang ada menjadi wilayah genggaman Golkar.
Wilayah kekuasaan Golkar meningkat tajam pada tingkat kabupaten/kota jika dibandingkan dengan Pemilu 1999. Dari 440 kabupaten/kota 61,6 persen (271 kabupaten/kota) menyumbang untuk kemenangan Golkar pada 2004 meningkat 36,4 persen dibanding pemilu sebelumnya. Basis massa Golkar sebagian besar (88,6 persen) berada diluar Pulau Jawa yang tersebar di 240 kabupaten/kota. Provinsi Sulsel merupakan wilayah hampir seluruh kawasannya menjadi penyumbang suara terbesar ke empat bagi SBY-JK dalam pemilihan presiden putaran kedua. Di Pulau Jawa Golkar hanya mempertahankan suara di 31 kabupaten/kota.
Pada Pemilu Presiden 2004, Partai Golkar mencalonkan pasangan Wiranto-Salahuddin Wahid, di sisi lain Jusuf Kalla selaku pengusaha dan fungsionaris Golkar berduet dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dari Partai Demokrat. Hal tersebut merupakan awal dari perpecahan di dalam tubuh Golkar. Kubu terbagi menjadi dua yakni kubu Akbar Tandjung yang mendukung Wiranto dan kubu Jusuf Kalla yang berduet dengan SBY. Hasil dari putaran pertama Pilpres 2004 menempatkan Susilo Bambang Yudhoyono –Jusuf Kalla pada urutan pertama dengan perolehan sebanyak 39,8 juta suara (33,574 persen) dan pasangan dukungan Golkar Wiranto-Salahuddin Wahid berada di urutan ketiga dengan perolehan suara 26,28 juta suara (22,154 persen). Pasangan dua teratas yakni SBY-JK dan Megawati Soekarnoputri-K.H. Hasyim Muzadi lolos untuk putaran kedua.
Perpecahan Partai Golkar semakin memanas ketika Jusuf Kalla dibebastugaskan sebagai Penasihat DPP Partai Golkar serta sembilan pengurus Partai Golkar dipecat sementara sebagai anggota maupun pengurus. Alasan pemecatan tersebut adalah karena Jusuf Kalla bersama sembilan fungsionaris lainnya dianggap telah melakukan berbagai gerakan secara sengaja, sistematis, dan terencana untuk tidak mematuhi keputusan rapat pimpinan partai. Pemecatan tersebut merupakan kali pertama sepanjang sejarah perjalan partai ini. Menurut Fahmi Idris, pemecatan ini cukup fenomenal karena sejak berdiri tahun 1964 dalam bentuk Sekber Golkar belum pernah ada pemecatan massal seperti itu. Menurut Idris, ini merupakan wujud kepanikan pengurus dan patut dipertanyakan dari segi kesetiakawanan (Kompas, 16 September 2004).
Pada putaran kedua pemilihan presiden, kubu Akbar Tandjung mendukung pasangan Megawati-K.H. Hasyim Muzadi sementara Jusuf Kalla terus melenggang dengan Susilo Bambang Yudhoyono. Hasil akhir Pilpres 2004 dimenangkan oleh pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla. Kemenang tersebut kemudian menjadi arus balik Jusuf Kalla di dalam tubuh partai Golkar.
Pada Munas VII Partai Golkar di Bali tanggal 16-19 Desember 2004, Jusuf Kalla berhasil mengalahkan Akbar Tandjung dalam perebutan jabatan Ketua Umum Golkar periode 2004-2009. Kemenangan tersebut mengukuhan bahwa penguasa dan pengusaha kini mendominasi Partai Golkar sekaligus semakin menguatkan wajah Golkar yang selalu menempel dengan kekuasaan.
Golkar terbukti mampu memanfaatkan dukungan basis massa yang sebagian besar ada di pedesaan dan di luar Pulau Jawa dengan berbagai isu yang lebih dekat dengan kultur politik lokal. Walaupun sering kali bersifat transaksional, seperti isu pembangunan fisik desa, dukungan bagi Golkar dari pemilih pedesaan terbukti menopang tegaknya partai ini yang mulai goyah di kawasan perkotaan. Pada ajang parlemen, Golkar ditopang dengan 120 kursi pada Pemilu 1999 dan 127 kursi pada hasil Pemilu 2004 serta beberapa menteri di dalam kabinet, sudah memberi amunisi yang cukup bagi Golkar untuk menaikan daya tawar dan menghalangi pembaruan-pembaruan politik yang mungkin bisa merugikannya.
Dalam tiga pemilu terakhir tercatat bahwa kantong-kantong suara Partai Golkar lebih banyak berasal dari wilayah luar Jawa. Dari perbandingan persentase suara nasional dibandingkan persentase perolehan suara di tingkat provinsi dapat diketahui pasokan suara paling besar dari partai ini berasal dari luar Jawa. Pada Pemilu 1999 Partai Golkar secara nasional meraih 22,4 persen. Sebanyak 17 provinsi tercatat perolehan suaranya berada diatas persentase suara nasional. Di Sulawesi tercatat rata-rata mendapatkan suara di atas 50 persen lebih. Pada Pemilu 2004 tidak jauh berbeda dengan Pemilu 1999 meskipun mengalami penurunan dengan raihan suara Golkar secara nasional mencapai 21,6 persen. Sulawesi menjadi pemasok terbesar karena wilayah ini mampu mendulang suara melebihi persentase suara nasional. Walaupun suara nasional turun, penetrasi kantong-kantong suara Golkar bertambah. Pada Pemilu 2004, provinsi raihan suara yang melebihi persentase nasional bisa bertambah menjadi 18 provinsi jika sebelumnya di Pemilu ada 17 provinsi.
Pada Pemilu 2009, partai ini mengalami penurunan perolehan suara yang cukup signifikan yang hanya mencapai 14,5 persen. Namun penetrasi kantong penguasaan wilayah kembali bertambah dengan perolehan suara melebihi persentase suara nasional di 22 provinsi. Sulawesi masih masuk dalam penyumbang terbesar suara karena raihannya melebihi persentase suara nasional. Meningkatnya suara dibeberapa provinsi, seperti Sulawesi Selatan tidak lepas dari sosok Jusuf Kalla yang merupakan putra daerah dari wilayah tersebut.
Pemilu 2014 merupakan momentum bagi Partai Golkar untuk tetap berada di papan atas kancah politik nasional. Golkar menempati posisi kedua teratas setelah PDI Perjuangan. Perolehan suara partai ini sebesar 14,7 persen yang setara dengan 18,4 juta suara dan menempatkan 91 kadernya di kursi DPR. Pemilu ini merupakan satu-satunya menjadikan suara Golkar mengalami peningkatan.
Sebelumnya, Partai Golkar selalu mengalami penurunan suara sejak 1999 hingga 2009 meskipun tetap bertahan sebagai partai papan atas. Namun, peningkatan suara yang terjadi tidak dapat menghantarkan partai ini untuk mencalonkan Aburizal Bakrie menjadi calon presiden. Golkar kemudian memutuskan untuk mendukung pasang Prabowo-Hatta Rajasa yang merupakan calon usungan Partai Gerindra, PKS, PPP, dan PAN. Di sisi lain, pada Pilpres 2014 Jusuf Kalla yang merupakan kader dan sekaligus mantan Ketua Umum Partai Golkar diangkat menjadi calon wakil presiden berpasangan bersama capres Joko Widodo.
Pada karakter pemilih, Partai Golkar selama Pemilu 2009 dan 2014, pendukungnya cenderung penduduk desa. Partai ini konsisten dengan basis pendukungnya di luar Jawa dalam dua pemilu terakhir. Pada Pemilu 2014, Partai Golkar memperoleh peningkatan dukungan dari pendukung yang berada di wilayah perkotaan dan di Pulau Jawa.
Pada segi demografi, partai ini telah lama diminati oleh pemilih usia 35 tahun keatas. Namun, pada Pemilu 2014 ada peningkatan persentase pemilih yang berusia 17-35 tahun. Partai ini pun dominan dengan dukungan pemilih yang bersuku selain Jawa. Sebagai partai nasionalis, Golkar cukup diminati oleh pemilih yang beragama selain Islam dengan persentase pemilih non-Muslim Golkar tiga persen lebih besar daripada persentase pemilih non-Muslim nasional.
Partai Golkar cenderung didukung secara merata oleh pemilih mulai dari tingkat pendidikan rendah hingga pendidikan tinggi serta kelas ekonomi bawah sampai atas.pada Pemilu 2009, mayoritas pendukung Golkar berprofesi sebagai wirausaha. Akan tetapi, pada Pemilu 2014, pemilih partai ini meningkat signifikan dari kalangan pelajar dan mahasiswa, aparat negara, serta pegawai swasta.
Sejumlah kader Partai Golkar membawa berkas pendaftaran Pemilu 2019 untuk diperiksa kelengkapannya di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Gedung KPU, Jakarta, Minggu (15/10/2017).
BEBERAPA hari menjelang rapat terbatas mengenai judi online di Istana Negara, Jakarta, pada 18 April 2024, Presiden Joko Widodo berdiskusi dengan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Dalam perbincangan itu, Jokowi menyampaikan rencananya membentuk Satuan Tugas Pemberantasan Judi Online yang nantinya dipimpin Luhut. Satgas ini bertujuan menghalau situs judi di dunia maya, termasuk melacak rekening para bandar.
Rapat terbatas akhirnya memutuskan langkah pembentukan Satgas Judi Online dalam waktu satu pekan. Belakangan, Luhut batal memimpin Satgas karena masih disibukkan berbagai pekerjaan di kantornya. “Tapi sudah saya sampaikan masukan untuk penanganan soal itu ke Presiden,” kata Luhut saat ditemui di kantornya pada Rabu, 7 Agustus 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejumlah pihak di Istana Negara yang dimintai konfirmasi oleh Tempo membenarkan kabar bahwa mulanya Luhut yang akan ditunjuk memimpin Satgas. Tapi baru sebulan kemudian akhirnya Jokowi resmi membentuk Satgas Judi Online lewat Keputusan Presiden Nomor 21 Tahun 2024 yang diteken pada Jumat, 14 Juni 2024. Komando kendali Satgas dipercayakan kepada Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto.
Pemerintah sebenarnya sudah membahas maraknya judi online setahun sebelumnya. Beberapa tahun belakangan, situs judi daring memang kian marak. Pada Januari 2024, Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Ivan Yustiavandana mengungkapkan, ada 3,2 juta orang Indonesia yang mengundi peruntungan di berbagai situs judi online. Nilai perputaran uangnya sepanjang 2023 hingga Maret 2024 mencapai Rp 427 triliun.
Sebelum Satgas dibentuk, Deputi V Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan menggelar rapat lintas instansi untuk membahas judi online. Salah seorang pejabat yang mengikuti rapat tersebut menceritakan pada hari itulah dipaparkan data sekitar 20 nama orang Indonesia yang terafiliasi dengan bisnis kasino dan judi daring di Kamboja. Mantan Deputi V Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Rudolf Alberth Rodja, enggan menjelaskan cerita ini. “Bisa ditanyakan kepada yang masih berdinas,” ujar Rudolf, yang pensiun pada Juni 2024.
Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Benny Rhamdani hadir di Bareskrim Polri, Jakarta, 29 Juli 2024./Tempo/Martin Yogi Pardamean
Namun, meski sudah pernah dibahas di tingkat petinggi negara, keberadaan pengusaha itu tak pernah terang. Sebulan setelah Jokowi membentuk Satgas, barulah kabar mengenai teka-teki bandar judi tersebut mendadak ramai. Pangkalnya adalah saat Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Benny Rhamdani menyebut sosok berinisial Mister T sebagai aktor pengendali judi online dan online scam di Indonesia yang beroperasi di Kamboja.
Sosok T ini diungkap Benny karena ia menduga pria itu berada di balik praktik penempatan pekerja Indonesia secara ilegal di Kamboja. Ia mengaku informasi itu sudah disampaikan langsung dalam rapat terbatas di hadapan Jokowi. “Presiden kaget, Pak Kapolri kaget, cukup heboh rapat terbatas saat itu,” ucap Benny pada 23 Juli 2024.
Pernyataan Benny memantik perdebatan. Badan Reserse Kriminal Kepolisian RI lantas memanggil Benny pada 29 Juli dan 5 Agustus 2024. Dalam dua kali pemeriksaan, polisi menyimpulkan Benny tak punya bukti apa pun mengenai pria yang disebut Mr T itu. “Bahkan identitas T pun tidak bisa disebutkan,” tutur Direktur Tindak Pidana Umum Badan Reserse Kriminal Polri Brigadir Jenderal Djuhandhani Rahardjo Puro.
Spekulasi soal sosok T mulai bermunculan. Ada yang menduga Mr T adalah inisial nama seorang taipan. Secara terpisah, Tempo menemui dua orang yang mengetahui awal mula berkembangnya judi online di Tanah Air. Mereka juga mengaku kenal dekat dengan sosok T dan keluarganya sejak belasan tahun lalu. Keduanya meyakini T yang dimaksud adalah Tommy Hermawan Lo, pengusaha muda yang kini menjabat Bendahara Umum Komite Olimpiade Indonesia. Ia juga menjabat komisaris sekaligus pemegang 99 persen saham PT Dewa Utd Indonesia, yang menaungi klub sepak bola Liga 1, Dewa United.
Tommy adalah anak kedua pendiri grup bisnis JHL Group, Jerry Hermawan Lo. Jerry memiliki empat anak. Tommy adalah anak kedua dan putra satu-satunya Jerry. Pada 2010, Jerry divonis lima tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan karena terseret kasus pembunuhan Direktur PT Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen. Ini kasus yang sama dengan yang menjerat mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Antasari Azhar.
Kedua orang yang ditemui tersebut mengatakan lebih dulu mengenal Jerry ketimbang Tommy. Sumber yang sama bercerita, saat Jerry berada di terungku, Tommy mulai membuka bisnis judi online di Jakarta Barat. Setelah menghirup udara bebas, Jerry yang menghubungkan Tommy dengan jejaringnya di perbatasan Kamboja dan Thailand. Jerry membantu jaringan bisnisnya, sementara Tommy yang membangun situs judi online. “Tommy ini putra mahkota Jerry,” kata salah seorang sumber tersebut.
Sayap bisnis mereka kemudian berkembang. Bapak dan anak itu akhirnya menjadi pemain papan atas setelah diduga membuka lapak judi mewah bernama Kompong Dewa Casino and Resort di Sihanoukville, Kamboja, sekitar 216 kilometer arah barat daya Phnom Penh. Rekaman aktivitas perjudian Kompong Dewa tersebar luas di media sosial.
Lewat informasi berbagai pihak, termasuk selembar dokumen publik yang dirilis Sekretariat Jenderal Komisi Manajemen Judi Komersial Kamboja (CGMC) tertanggal 19 Desember 2022, kasino Kompong Dewa diketahui dikelola oleh Lionhart Group yang memiliki kompleks apartemen dan mal mewah di Sihanoukville. Tempo mengirimkan surat permintaan konfirmasi ke alamat e-mail resmi Lionhart Group. Namun hingga Sabtu, 10 Agustus 2024, surat itu belum dibalas.
Situs resmi Kementerian Perdagangan Kamboja di https://www.businessregistration.moc.gov.kh/ mencantumkan nama Tommy Hermawan sebagai direktur di Lionhart Group Company Limited. Perusahaan ini tercatat berdiri pada 15 Maret 2016. Dokumen lain di situs itu menyebutkan Tommy juga menjabat direktur di Kompong Dewa Development Land and House Co Ltd. Perusahaan itu berdiri pada 29 Januari 2019. Masih belum jelas kaitan Kompong Dewa Casino dengan Kompong Dewa Development.
Seseorang yang pernah membantu bisnis Jerry di masa lalu mengatakan, untuk memulai kerajaan bisnis judi, baik di darat maupun di dunia maya, mereka merekrut mahasiswa dan lulusan sarjana teknologi informasi di salah satu kampus swasta di Jakarta pada 2017-2018. Para mahasiswa dan sarjana itu sempat dilatih menjadi pemrogram di salah satu penginapan di kawasan Megamendung, Bogor, Jawa Barat.
Namun Brigadir Jenderal Djuhandhani Rahardjo Puro membantah dugaan bahwa Mr T yang disebutkan Benny Rhamdani adalah Tommy Hermawan Lo. “Enggak benar (Tommy Hermawan Lo), karena yang bersangkutan (Benny) yang menyampaikan inisial T itu ternyata juga sudah enggak ada,” ujar Djuhandhani di kantornya, Senin, 5 Agustus 2024.
Tempo mengirimkan surat permintaan wawancara ke tiga kantor dan salah satu rumah Tommy di Tangerang, Banten, tapi tak berbalas hingga Sabtu, 10 Agustus 2024. Namun, lewat sambungan telepon pada Kamis, 8 Agustus 2024, pukul 19.47 WIB, Tempo dihubungi seseorang yang mengaku dekat dengan Tommy. Dia mengatakan Tommy sedang sibuk mendampingi kontingen Indonesia yang sedang berlaga di Olimpiade Paris. Dia pun berjanji berupaya memberikan waktu untuk mewawancarai Tommy setelah pesta olahraga dunia itu usai.
Penjelasan detail datang dari Jerry Hermawan Lo, 66 tahun. Ia mengatakan JHL Group memang punya bisnis manajemen hotel, servis apartemen, dan jasa konsultan di Kamboja di bawah naungan JHL Collection. Ada sekitar 200 orang Indonesia yang bekerja di sana, dari tenaga teknik, mekanik-elektrik, hingga konstruksi. “Saya akui di dalamnya ada kasino, tapi enggak kami kelola,” kata Jerry. Ia mengklaim tak ada bisnisnya yang melanggar hukum.
Lewat JHL Collection ini juga Jerry mengembangkan bisnis hotel di Tanah Air. Dua di antaranya adalah Hotel JHL Solitaire dan Hotel Episode di Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten. Sedangkan di Kamboja, JHL Collection punya bisnis hunian bernama Herloom Serviced Residence Sihanoukville, yang masih satu kawasan dengan kompleks kasino Kompong Dewa.
Jerry mengklaim Kompong Dewa Casino milik pengusaha Kamboja. Ia menyebutkan orang asing dilarang memiliki kasino di Kamboja. Itu sebabnya Jerry membantah kabar bahwa ia dan anaknya mengelola kasino dan judi online di sana. “Saya justru mendukung pemerintah menindak judi online,” ucap Jerry lewat sambungan telepon yang dilengkapi dengan jawaban tertulis pada Jumat, 9 Agustus 2024.
MANTAN Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Mohammad Mahfud Md., belakangan mengakui juga mendengar kabar mengenai pria berinisial T. Ia hadir dalam rapat yang membahas soal itu. Mahfud masih ingat, pada April-Mei 2023, Presiden Joko Widodo memang pernah mengundang sejumlah menteri dan pemimpin lembaga terkait untuk mengikuti rapat terbatas mengenai tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Dalam rapat terbatas itulah Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Benny Rhamdani mengungkapkan banyak nama orang Indonesia yang ditengarai terlibat sindikat TPPO, termasuk dalam judi online. “Ada orang yang dicurigai tapi tak ditangkap. Jadi benar ada pertemuan itu,” kata Mahfud dalam tayangan siniarnya pada 30 Juli 2024. Rapat itulah yang akhirnya berujung pembentukan Satuan Gugus Tugas TPPO yang digawangi Kepala Kepolisian RI Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Kementerian Luar Negeri mencatat 60 persen pekerja migran Indonesia di Kamboja bekerja di sektor judi. Sedangkan 40 persen lainnya bekerja di sektor yang mendukung industri judi, seperti restoran dan hotel. Berbeda dengan di Indonesia, kasino dan judi online memang menjadi bisnis yang legal di Kamboja. “Di Kamboja, judi online itu boleh selama punya kasino,” ujar Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha.
Setiap tahun, jumlah WNI yang datang ke Kamboja bertambah. Mereka hadir untuk menjadi pekerja di sektor judi dan pemilik lapak. Salah seorang korban TPPO bernama Ismail—bukan nama sebenarnya—28 tahun, mengaku pernah bekerja sebagai operator dan pengendali rekening judi online di Sun City Casino di Kota Bavet, Kamboja. Ismail mengungkapkan, pemilik judi online yang biasa dipanggil Abun dan supervisornya yang bernama Ahyung juga orang Indonesia.
Ismail bercerita, dulu Abun punya kantor di Bali dan Jakarta. Baru belakangan ini mereka pindah ke Kamboja. Sehari-hari, Ismail bekerja selama 12 jam. Dalam hitungan tersebut, para pengunjung situs judi bisa menempatkan uang deposit hingga Rp 1 miliar. Sun City menjalankan situs judi online. “Di sana semua pakai satu website,” tutur Ismail kepada Tempo. Belakangan, Ismail kabur lantaran tak kuat bekerja selama 12 jam tanpa henti. Ia kemudian diselamatkan pegawai Kedutaan Besar Republik Indonesia di Phnom Penh.
Tommy Hermawan Lo (kanan)/ANTARA/HO-Dewa United.
Seorang mantan pejabat yang mengetahui aktivitas judi online di Kamboja mengatakan sudah banyak WNI yang memiliki bisnis kasino dan judi online di Kamboja. Ia membenarkan saat Tempo menyorongkan sejumlah nama perusahaan yang diduga berbisnis judi. Salah satunya Lionhart Group. Ia memperkirakan ada sekitar 20 perusahaan judi yang terafiliasi dengan WNI.
Ia mengatakan sejumlah pengusaha WNI itu juga membantu pemulangan puluhan pekerja migran yang menjadi korban TPPO beberapa tahun lalu. Para pekerja migran itu sempat luntang-lantung di satu kawasan yang jauh dari Phnom Penh. Anehnya, mereka malah menolak disebut korban perdagangan orang. Tapi akhirnya mereka dapat dipulangkan ke Indonesia.
Koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Phnom Penh, Djumara Supriyadi, enggan merinci peristiwa itu. Ia mengatakan pihaknya tetap mengutamakan jalur komunikasi resmi dengan pemerintah Kamboja. “Tapi, sebagaimana perwakilan Indonesia di mana pun, keberadaan simpul dan tokoh masyarakat Indonesia di berbagai wilayah sangat diperlukan dalam membantu KBRI,” katanya.
Pemerintah sulit bergerak karena kasino dan judi online dilegalkan di Kamboja. Itu sebabnya kasus TPPO yang muncul dalam kasus judi online lebih sering dianggap masalah sengketa dan penipuan ketenagakerjaan. Dua pejabat yang ditemui Tempo mengatakan kasus korban TPPO yang terjerat bisnis penipuan online lebih mudah ditangani. Sementara itu, menurut polisi, ada juga korban TPPO yang turut dipekerjakan sebagai operator judi online. “Memang ada yang seperti itu,” ucap Brigadir Jenderal Djuhandhani Rahardjo Puro.